Ini adalah serial artikel mengenai Pertolongan Pertama. Direkomendasikan Anda membaca 11 Prosedur Dasar Pertolongan Pertama sebagai dasar pemahaman sebelum melanjutkan membaca artikel ini.
Menurut Sciencenordic.com, setiap tahun terdapat sekitar 150 ribu orang meninggal dunia akibat gigitan ular dan 400 ribu lainnya terpaksa harus diamputasi. WHO menyebutkan angka yang lebih kecil dari Sciencenordic, yaitu sekitar 100 ribu kematian setiap tahun.
Itu adalah jumlah yang lumayan besar mengingat jika pertolongan pertama dilakukan dengan benar, angka tersebut bisa ditekan. Karenanya, melalui artikel ini saya harap dapat membantu Anda sekalian untuk ikut berperan aktif dalam menekan angka tersebut sehingga angka kematian dan amputasi dapat lebih rendah.
Aturan utama dan pertama dalam pertolongan pertama digigit ular adalah jangan panik dan segera hentikan penyebaran racun dengan menghambat aliran darah dari tempat gigitan ular.
Dalam beberapa kasus, kematian dan amputasi rata-rata disebabkan karena terlambatnya pertolongan pertama baik karena ketidaktahuan mengenai cara penanganan ataupun panik yang menyebabkan racun ular menyebar dengan cepat karena tidak segera dihentikan.
Sebelum berlanjut ke penanganan digigit ular, ada baiknya Anda memahami tentang tanda dan gelaja orang yang terkena gigitan ular terlebih dahulu. Tanda yang paling jelas adalah adanya bekas gigitan ular dan kemerahan di sekitar tempat gigitan.
Untuk gigitan ular berbisa, biasanya terdapat 2 buah titik bekas luka tajam gigi ular (lihat gambar artikel diatas), sedangkan untuk gigitan ular yang tidak berbisa, bekas titik tersebut biasanya tidak ada.
Tanda dan Gejala Orang yang Digigit Ular
Ketika seseorang terkena gigitan ular, maka sebagai respon tubuh terhadap adanya racun yang masuk adalah terjadinya ;
- Pusing
- Mual dan muntah
- Nyeri
- Bengkak
- dan Kemerahan pada area kulit yang digigit.
Bahkan dalam beberapa kasus tertentu, gigitan ular dapat menyebabkan shock, luka berdarah, luka melepuh, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, bengkak yang meluas, hingga kelumpuhan otot yang menyebabkan korban susah bernapas dan menelan.
Nah setelah mengetahui tanda gelaja dan ciri-ciri orang yang terkena gigitan ular, selanjutnya adalah penanganan yang tepat yang harus diberikan kepada korban gigitan ular. Setidaknya ada 7 langkah yang harus Anda lakukan ketika menemukan kasus digigit ular ;
7 langkah Pertolongan Pertama Digigit Ular
- Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular.
- Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.
- Letakkan tempat gigitan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya untuk memperlambat penyebaran racun, lalu segera hentikan penyebaran racun dengan menghambat aliran darah dari tempat gigitan ular menggunakan kain atau apa saja yang bisa menghambat aliran darah.
- Bersihkan tempat gigitan, hindari membilas dengan air, kemudian tutup dengan kain kering yang bersih.
- Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, supaya tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak.
- Longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya.
- Segera cari pertolongan medis.
Apa yang tak boleh dilakukan saat digigit ular berbisa?
Ada beberapa hal yang seringkali dilakukan masyarakat awam sebagai pertolongan pertama digigit ular yang sebenarnya secara keilmuan medis tidak boleh dilakukan, diantaranya ;
- Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.
- Menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
- Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan. Beberapa sumber menyebutkan pemasangan torniket (ikatan) bisa diberikan di bawah 30 menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada anti-bisa.
- Minum minuman alkohol atau kopi, karena keduanya dapat meningkatkan tingkat penyerapan racun oleh tubuh.
- Mencoba mengejar dan menangkap ular.
Nah itulah cara penanganan gigitan ular yang bisa Anda lakukan. Selebihnya, segera cari pertolongan medis atau segera bawa korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat setelah Anda memberikan pertolongan pertama.
Referensi
- Snakebites. Merck Manual Professional Version. https://www.merckmanuals.com/professional/injuries-poisoning/bites-and-stings/snakebites?query=snake%20bite. Accessed June 24, 2019.
- Papadakis MA, et al., eds. Poisoning. In: Current Medical Diagnosis & Treatment 2019. 58th ed. New York, N.Y.: McGraw-Hill Education; 2019. https://accessmedicine.mhmedical.com. Accessed June 24, 2019.
- Seifert SA. Evaluation and management of Crotalinae (rattlesnake, water moccasin [cottonmouth], or copperhead) bites in the United States. https://www.uptodate.com/contents/search. Accessed June 24, 2019.
- Venomous snakes. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/niosh/topics/snakes/. Accessed June 24, 2019.
- Venomous snakes: Types of venomous snakes. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/niosh/topics/snakes/types.html. Accessed June 24, 2019.
No Comments
thanks infonya bro 😀
Wokeh, semoga bermanfaat mas :-d
penting nih bagi yang tinggalnya masih di daerah yang banyak hutan bakaunya seperti saya. Tfs fauzi
Mudah diingat yaa ilmunya, simple pulaaa. Thankyou agan! 😀
willynana.blogspot.com
sama-sama mbak, semoga bermanfaat ^-^
Sama-sama mbak nana, semoga bermanfaat yaaa ^-^