Pemeriksaan laboratorium untuk dehidrasi secara spesifik akan bergantung pada tingkat keparahan gejala dan masalah yang dialami, namun secara umum pemeriksaan berikut ini akan dilakukan ketika pasien mengalami dehidrasi :
- Pemeriksaan Kimia Darah (BMP) – Untuk mengetahui setiap ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi (K, Na,Cl, Bikarbonat) yang tentunya akan membutuhkan terapi penggantian cairan. Selain itu untuk mengetahui fungsi ginjal (BUN dan Kreatinin).
- Dalam beberapa kasus, pemeriksaan CMP (Comprehensive Metabolic Panel), Magnesium dan fosfat juga akan dilakukan untuk mengetahui kadar Magnesium dan Fosfor yang mana tidak akan didapatkan dalam pemeriksaan BMP.
- Pemeriksaan UA (Urine Analysis) – Untuk mengetahui konsentrasi urine, terutama ketika terjadi infeksi.
- Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC) – Terutama H/H (Hemoglobin/Hematokrit). Hematokrit biasanya akan mengalami peningkatan ketika dehidrasi.
- Pemeriksaan Gula Darah (GD) – Untuk mendapatkan nilai gula darah, terutama jika pasien memiliki riwayat diabetes.
- Pemeriksaan Urine dan atau Osmolalitas Darah – Untuk mengevaluasi lebih lanjut keseimbangan cairan.