Sebelum berbicara masalah etika, tentunya kita harus tahu dulu mengenai etika itu sendiri. Secara spesifik dalam hal ini adalah etika keperawatan.
Etika, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “Ethikos” yang mana artinya adalah suatu perkara yang timbul dari suatu kebiasaan. Perkara tersebut mencakup analisis dan penerapan konsep dari pelbagai hal penilaian seperti benar, salah, baik, buruk, tanggung jawab dan tanggung gugat.
Ketika etika tersebut dikaitan dengan keperawatan, dimana dalam hal ini keperawatan merupakan sebuah profesi, maka muncul yang namanya etika profesi atau professional ethics.
Secara umum, etika profesi ini adalah suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugas keprofesiannya dengan menerapkan norma-norma etis umum pada bidang sesuai profesionalitasnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga, berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud dengan etika keperawatan adalah suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugasnya sebagai seorang perawat dengan menerapkan norma-norma etis keperawatan dalam kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya, etika keperawatan ini juga dijadikan sebuah landasan dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat sehingga baik pemberi dan penerima pelayanan dilindungi dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Nah, sebagai seorang perawat dan /atau calon perawat, tentunya kita harus mengetahui etika profesi ini dengan seksama, mengamalkannya dan menerapkannya dalam kehidupan profesional dan bermasyarakat.
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada penerima layanan keperawatan, baik individu, kelompok, keluarga atau masyarakat yaitu :
Autonomy atau Kemandirian
Beneficence atau Berbuat Baik
Justice atau Keadilan
Non-Maleficence atau Tidak Merugikan
Veracity atau Kejujuran
Fidelity atau Menepati Janji
Confidentiality atau Kerahasiaan
Accountability atau Tanggung Jawab
1. Autonomy (Kemandirian)
Prinsip otonomi dalam keperawatan adalah prinsip yang didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya. Autonomy merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini.
Contoh Prinsip Etik Autonomy adalah memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip beneficene dalam keperawatan adalah prinsip yang menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam melakukan pelayanan keperawatan.
Contoh Prinsip Etik Beneficence adalah perawat menasehati klien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
Hal ini merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun memperbaiki kesehatan secara umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas kebaikan yang haruslah dilakukan.
3. Justice (Keadilan)
Prinsip justice dalam keperawatan adalah prinsip yang direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.
Contoh Prinsip Etik Justice adalah ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Prinsip non-maleficence adalah prinsip yang berarti seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh Prinsip Etik Non-Maleficence adalah ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus menginstrusikan pemberian transfusi darah. Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsip beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsip non-maleficence.
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity dalam keperawatan adalah prinsip untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klien memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
Contoh Prinsip Etik Veracity : Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan kematian suaminya kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Prinsip fidelity dalam keperawatan adalah tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Prinsip confidentiality adalah prinsip kerahasiaan dimana segala informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan pengadilan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Tanggung Jawab)
Prinsip Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali.
Contoh Prinsip Etik Accountability : perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
Nah itulah ke 8 Prinsip dalam Etika Keperawatan yang harus diketahui, difahami dan diterapkan oleh seorang perawat dalam kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat. Tentunya, akan banyak halangan dan rintangan yang akan dihadapi dalam menerapkan 8 prinsip etika tersebut.
Hal ini muncul karena adanya dilema etika yang terjadi di lapangan.
***
Nah, dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan yang paripurna, maka sebagai seorang perawat yang profesional kita dituntut untuk dapat menerapkan moral dan etika keperawatan ini dengan disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesional kita sebagai seorang perawat.
Dengan demikian, perawat yang menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional dan paripurna.
Sikap etis profesional ini berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, penghormatan terhadap hal-hak pasien dan menerapkan 8 prinsip etika dalam keperawatan yang meliputi autonomy, beneficence, justice, non-maleficence, veracity, fidelity, confidentiality dan accountability.
Referensi
- Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika
- Storch, J.L. (2009). “Ethics in Nursing Practice”. In Kuhse H & Singer P. (ed.). A Companion to Bioethics. Chichester UK: Blackwells. pp. 551–562. ISBN 9781405163316
- Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing : concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley
- Carol T,Carol L, Priscilla LM. 1997. Fundamental Of Nursing Care, Third Edition, by Lippicot Philadelpia, New York
- McHale, J; Gallagher, A (2003). Nursing and Human Rights. Butterworth Heinemann. ISBN 978-0-7506-5292-6
- Breier-Mackie, Sarah (March–April 2006). “Medical Ethics and Nursing Ethics: Is There Really Any Difference?”. Gastroenterology Nursing. 29 (2): 182–3. doi:10.1097/00001610-200603000-00099. Retrieved 25 June 2019
- Armstrong, Alan (2007). Nursing Ethics: A Virtue-Based Approach. Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-230-50688-6
3 Comments
Makasi informasinya kak
Harus banyak nyari tu tentang jurusan ini
Terima kasih sudah berkunjung, dan semoga bermanfaat. Salam buat seluruh civitas akademika fikes esa unggul ^-^
Makasih banyak ilmunya, semoga tetap update dan terus memberikan ilmu ilmu yang bermanfaat ^^