Pengertian
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Baca Juga: Daftar Lengkap Diagnosis Keperawatan sesuai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Penyebab
Kondisi ansietas dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
- Krisis situasional
- Kebutuhan tidak terpenuhi
- Krisis maturasional
- Ancaman terhadap konsep diri
- Ancaman terhadap kematian
- Kekhawatiran mengalami kegagalan
- Disfungsi fungsi keluarga
- Hubungan orang tua anak tidak memuaskan
- Faktor keturunan (temperamen, mudah teragitasi sejak lahir)
- Penyalahgunaan zat
- Terpapar bahaya lingkungan (semisal toksin, polutan dan lain-lain)
- Kurang terpapar informasi
Etiologi Ansietas
1. Faktor Biologis
Ansietas dapat disebabkan oleh berbagai kelainan biologis didalam struktur dan fungsi otak. Sistem saraf otonom pada beberapa pasien gangguan cemas menunjukan peningkatan tonus simpatik yang beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan berespons secara berlebihan terhadap stimuli.
Sistem neurotransmiter utama yang terlibat adalah norepinefrine, serotonin dan asam y-aminobutirat (GABA).
2. Faktor Kognitif
Cemas merupakan manifestasi dari penyimpangan berfikir dan membuat persepsi/kebiasaan/perilaku individu memandang secara berlebihan terhadap suatu bahaya.
Tanda dan Gejala Mayor
1. Subjektif
- Merasa bingung
- Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
- Sulit berkomunikasi
2. Objektif
- Tampak gelisah
- Tampak tegang
- Sulit tidur
Tanda dan Gejala Minor
1. Subjektif
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palpitasi
- Merasa tidak berdaya
2. Objektif
- Frekuensi nafas meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Diaforesis
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Suara bergetar
- Kontak mata buruk
- Sering berkemih
- Berorientasi pada masa lalu
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit kronis progresif (semisal kanker, penyakit autoimun)
- Penyakit akut
- Hospitalisasi
- Rencana operasi
- Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
- Penyakit neurologis
- Tahap tumbuh kembang
Tujuan & Hasil yang Diharapkan
Setelah dilakukan perawatan :
- Klien mampu menggambarkan kecemasan pola kopingnya sendiri
- Klien menunjukan peningkatan konsentrasi dan ketepatan fikiran
- Klien menunjukan kemampuan untuk meyakinkan diri sendiri
- Klien dapat mempertahankan tingkat fungsi peran yang diinginkan beserta pemecahan masalahnya
- Klien dapat mengidentifikasi dan mengemukakan pemicu kecemasan, konflik dan ancaman
- Klien menunjukan kembalinya keterampilan dasar dalam pemecahan masalah
- Klien menunjukan peningkatan fokus fikiran
- Klien memiliki postur, ekspresi wajah, gerakan dan tingkat aktivitas yang mencerminkan penurunan tekanan stres atau cemas
- Klien menunjukan pengendalian diri terhadap kecemasan
Intervensi Ansietas
Intervensi | Rasional |
---|---|
Pantau perubahan tanda-tanda vital dan kondisi yang menunjukan peningkatan kecemasan klien. | Perubahan tanda-tanda vital dapat digunakan sebagai indikator terjadinya ansietas pada klien. |
Berikan informasi serta bimbingan antisipasi tentang segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. | Mempersiapkan klien menghadapi segala kemungkinan, krisi perkembangan dan /atau situasional. |
Ajarkan teknik relaksasi diri dan pengendalian perasaan engatif atas segala hal yang dirasakan klien. | Teknik menenangkan diri dapat digunakan untuk meredakan kecemasan pada klien yang mengalami distress akut. |
Instruksikan untuk melaporkan timbulnya gejala-gejala kecemasan yang muncul yang tidak dapat lagi dkontrol. | Membantu memudahkan penyediaan layanan kesehatan untuk menganalisis kondisi yang dialami klien. |
Tingkatkan koping individu klien. | Membantu klien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau ancaman yang menghambar pemenuhan tuntutan dan peran hidup. |
Berikan dukungan emosi selama stres. | Memberikan dukungan emosi untuk menenangkan klien dan menciptakan penerimaan serta bantuan dukungan selama masa stres. |
Kolaborasi pemberian obat jenis anti depresan apabila klien benar-benar tidak mampu mengendalikan dirinya. | Agen farmakologi dapat digunakan sebagai salah satu pilihan untuk meredakan kecemasan pada klien. |
Referensi dan Sumber Bacaan
- PPNI (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
- Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Msn, R. N., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M., & Zanotti, M. (2019). Nursing Diagnosis Handbook E-Book: An Evidence-Based Guide to Planning Care. Mosby.
- Carpenito-Moyet, L. J. (2006). Handbook of nursing diagnosis. Lippincott Williams & Wilkins.