Berbicara mengenai jurusan keperawatan, erat kaitannya dengan berbagai hal mengenai dunia kesehatan. Kenapa? Karena dengan memasuki jurusan keperawatan, maka nantinya teman-teman bakalan jadi seorang perawat.
Apa sih perawat itu? Seperti apa sih kerjanya? Apa bedanya sama dokter, bidan, dan profesi kesehatan lainnya?
Berbagai pertanyaan diatas mungkin muncul dibenak teman-teman. Apalagi jika diantara keluarga atau sanak saudara tidak ada yang bekerja di ranah kesehatan, mungkin akan sedikit bingung mengenai jurusan keperawatan dan profesi perawat.
Karenanya, demi membantu teman-teman, saya membuat artikel ini yang memuat berbagai hal yang harus teman-teman ketahui sebelum terjun ke dunia keperawatan. Sehingga, teman-teman bisa dengan mantap belajar dan menekuni profesi ini kedepannya nanti.
Lantas apa saja sih informasi penting tersebut?
1. Perawat itu bukanlah pembantu ataupun asisten dokter
Miskonsepsi yang seringkali terjadi dimata masyarakat adalah adanya anggapan bahwa perawat adalah profesi pembantu atau asisten dari dokter. Anggapan ini sama sekali tidak benar. Karena perawat adalah sebuah profesi yang mandiri, mempunyai batang tubuh pengetahuan tersendiri, organisasi profesi sendiri, dan tupoksi mandiri dengan asuhan keperawatan sebagai dasar dalam melakukan perawatan terhadap pasien.
Perawat adalah rekan kerja dan mitra dokter |
Lho, tapi kalau di rumah sakit, saya lihat kerjaan perawat itu mengikuti dokter saja!
Itu benar, namun bukan sebagai pembantu ataupun asisten, melainkan sebagai rekan kerja, partner dalam melakukan perawatan demi kesembuhan pasien.
Perawat adalah profesi yang 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu merawat pasien, sehingga profesi yang paling dekat dan paling mengetahui kondisi dan keadaan pasien adalah profesi perawat. Sehingga, ketika dokter hendak melakukan kunjungan kepada pasien, perawatlah yang menemaninya. Karena sejatinya, perawatlah yang tahu persis perkembangan kondisi pasien dari jam ke jam, dari hari ke hari.
Jadi, jelas ya. Perawat itu bukanlah asisten ataupun pembantu profesi lain.
2. Jadi Perawat itu lebih dari sekedar mengganti cairan infus
Yap. Jadi perawat itu lebih dari sekedar mengganti cairan infus. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai kesehatan dan perawatan, perawat menjadi garda terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Tidak hanya sekedar memenuhi kebetuhan dasar pasien saja (seperti makan, minum, infus, oksigen), perawat juga banyak mengambil andil dalam tindakan-tindakan invasif (baca : medis) seperti pemasangan infus, menjahit luka, penanganan luka bakar, kecelakaan lalu lintas, bahkan dalam pertaruhan hidup dan mati seseorang.
Baca juga : 13 Pelajaran yang Harus Dikuasai oleh Seorang Perawat
Sehingga tidak heran, ketika diperkuliahan, begitu banyak mata pelajaran yang harus dikuasai, mulai dari ilmu biologi, obat-obatan, fisika, psikologi, dan masih banyak yang lainnya.
3. Tidak harus perempuan
Kata siapa perawat harus selalu perempuan? Sekarang ini, tidak hanya perempuan, laki-lakipun banyak yang menjadi perawat. Bahkan, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Bapak Harif Fadilah, adalah seorang laki-laki.
4. Peluang kerja jurusan keperawatan
Berbicara peluang kerja, sebenarnya menjadi seorang perawat itu enak. Lapangan kerjanya luas. Tidak terbatas jenis, tempat, ataupun waktu.
Untuk jenis, perawat bisa bekerja hampir disemua jenis instansi. Di pelayanan kesehatan, di perusahaan, di pertambangan, transportasi, pelayanan hukum, pokoknya banyak. Tidak terbatas hanya di rumah sakit ataupun klinik.
Untuk tempat, perawat bisa bekerja di lokal, regional, nasional, bahkan luar negeri. Sudah banyak perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri, seperti di Jepang, Qatar, Arab Saudi, Azerbaijan, Australia, bahkan sampai ke negeri kincir angin Belanda.
Untuk waktu, fleksibel. Karena perawat rata-rata bekerja dalam shift. 1 hari dibagi 3 shift, pagi – siang – dan malam. Jadi, kalau sedang shift pagi di rumah sakit, perawat bisa langsung kerja shift siang di klinik. Hehe
Itu juga kalau kuat, kalau tidak kuat? Ya jangan …
5. Biaya kuliah jurusan keperawatan
Untuk urusan biaya, sekedar pengalaman saja, untuk D3 Keperawatan, saya habis sekitar 40 – 50 jutaan selama 3 tahun. Untuk S1 Keperawatan biayanya bisa lebih tinggi, sekitar 60 – 70 jutaan. Itu total biaya, sudah termasuk biaya semester, pelatihan dan segala macam.
Berikut adalah contoh biaya kuliah jurusan keperawatan yang saya sambil dari salah satu Poltekkes di Indonesia pada tahun 2016 yang merupakan biaya semesteran-nya saja. Tinggal dikali jumlah semester. Untuk D3 terdapat 6 semester, S1 8 semester.
Di daerah teman-teman, biayanya bisa lebih murah atau lebih mahal. Tergantung. Namun sebagai acuan, sperti itulah gambarannya. Itu belum biaya lain-lainnya seperti buku, pelatihan dan biaya praktik ke rumah sakit.
6. Mata kuliah jurusan keperawatan
Nah, bagian yang penting ini. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, teman-teman bakalan setiap hari bergelut dengan berbagai mata kuliah keperawatan yang rata-rata fokus pada hafalan dan critical thinking (problem solving).
Untuk main core, pada awal-awal perkuliahan teman-teman bakalan belajar mengenai anatomi dan fisiologi manusia. Pasti sudah faham kan ya, apalagi anak IPA waktu di SMA. Bedanya, di perkuliahan akan dibahas lebih mendalam lagi.
Selanjutnya adalah patofisiologi. Jika dalam anatomi fisiologi teman-teman belajar sistem normal keadaan tubuh manusia, nah di patofisiologi teman-teman bakalan belajar mengenai ketidaknormalan dan kelainan yang terjadi dalam tubuh manusia.
Lalu, teman-teman juga bakalan belajar mengenai keperawatan dasar, asuhan keperawatan, ilmu gizi, ilmu alam dasar, komunikasi keperawatan, farmakologi dan juga psikologi.
Menginjak tahun kedua, teman-teman bakalan belajar lebih terfokus. Disini teman-teman bakalan menemukan mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Keluarga dan ilmu-ilmu penting lainnya.
Di tahun ketiga, teman-teman bakalan belajar mengenai Keperawatan Gawat Darurat yang biasanya meliputi berbagai pelatihan dan praktik seperti BHD (Bantuan Hidup Dasar), PPGD (Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat) atau BTCLS (Basic Trauma and Cardiac Life Support).
Itulah garis besar mata kuliah yang ada di jurusan keperawatan khususnya D3 Keperawatan. Selain mata kuliah diatas, di jurusan keperawatan juga teman-teman bakalan belajar ilmu agama, sosiologi, kewarganegaraan, kewirausahaan (saya menyebutnya nursepreneurship) dan juga bahasa inggris.
Untuk S1 Keperawatan saya rasa tidak jauh beda, namun mohon maaf secara garis besarnya saya hanya bisa menyampaikan yang ada di D3 Keperawatan. Mungkin kedepannya saya akan update lagi untuk S1-nya.
7. Peluang kerja dan karir
Hal yang tidak kalah penting dan selalu jadi alasan untuk orang tua menyekolahkan anaknya di jurusan keperawatan adalah karena faktor ini. Terutama dalam hal karir atau pekerjaan.
Untuk saat ini, profesi perawat bisa dibilang merupakan salah satu profesi primadona dalam jajaran profesi kesehatan. Gaji lumayan, martabat dimata masyarakat tinggi, gampang cari kerja, dan biaya tidak semahal kedokteran.
Setidaknya itu anggapan masyarakat awan di luaran sana.
Namun, disini saya tidak ingin ‘menyesatkan’ teman-teman. Martabat dimata masyarakat tinggi memang betul. Itu saya rasakan sendiri. Biaya tidak semahal kedokteran? Bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung dimana teman-teman kuliah. Untuk universitas negeri, mungkin iya. Tapi untuk swasta, biaya bisa lebih mahal.
Untuk gaji, bisa saya katakan tidak merata. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti tipe rumah sakit atau klinik, perbedaan UMR/UMK, jenis kontrak kerja, tempat kerja, dan juga kompetensi yang dimiliki.
Seperti pengalaman saya dulu, setelah lulus saya langsung masuk di salah satu rumah sakit khusus paru milik Kemenkes di Bandung. Bulan pertama kerja, saya dapat gaji 4 jutaan. Angka yang terbilang banyak untuk ukuran karyawan dengan 0 tahun pengalaman kerja (fresh graduate).
Namun rata-rata, untuk fresh graduate gaji pertama itu dikisaran angka 1.3 – 3.5 juta/bulan. Seiring berjalannya waktu, pengalaman dan kompetensi bertambah, gaji juga akan meningkat dengan sendirinya.
8. Jenjang pendidikan keperawatan
Jenjang pendidikan keperawatan sudah mencapai S3 Keperawatan. D3 disebut pendidikan vokasi, S1 untuk pendidikan, Ners untuk profesi, S2 untuk spesial, dan S3 untuk doktor keperawatan. Selengkapnya, teman-teman bisa lihat gambar tabel dibawah ini ;
9. Jatah libur dan jam kerja
Tidak mudik saat lebaran? Bulan puasa di perantauan? Idul fitri di posko kesehatan? Semua hal tersebut adalah hal yang biasa bagi seorang perawat. Kalau saya dan teman-teman menyebut perawat sebagai “pasukan tidak kenal tanggal merah”.
Yap, apalagi kalau masih berstatus sebagai perawat pelaksana. Tanggal merah pun masuk. Karena rumah sakit tidak pernah ada liburnya. Betul?
Lalu kapan perawat libur?
Ada kok, ada liburnya dan ini tergantung pada jam kerja atau shift yang berlaku di masing-masing tempat pelayanan kesehatan. Misal, kalau di rumah sakit, biasanya terdiri dari 3 shift. Shift pagi, siang dan malam.
- Shift pagi biasanya dimulai dari jam 7 – 14.00
- Shift siang dari 14 – 20.00
- Shift malam dari 20.00 – 07.00
Untuk libur sendiri, biasanya selepas dinas malam, perawat langsung dapat libur. Jumlah libur tergantung kebijakan masing-masing rumah sakit. Ada yang libur 2 hari (termasuk hari selepas dinas malam), ada juga yang mendapat libur 3 hari. Atau bahkan hanya 1 hari dan besoknya langsung dinas pagi atau siang.
Ya resiko sih. Sudah menjadi hal yang biasa bagi tenaga kesehatan apalagi yang terjun langsung menangani pasien. Seperti yang sudah saya sebutkan diatas, tidak mudik pas lebaran, jaga posko, on-call duty tengah malam, bergadang karena observasi pasien sudah menjadi resiko yang harus di ikhlaskan.
Nah, bagaimana? Teman-teman sudah siap?
Itulah 8 Informasi Penting Yang Harus Kamu Tahu Sebelum Memilih Jurusan Keperawatan. Yuk share ke teman-teman yang lainnya biar pada tahu.
Baca juga : Daftar Fakultas Keperawatan dan Stikes Terbaik di Indonesia 2019
Intinya, kalau teman-teman suka berinterasi dan bersosialisasi, mempunyai kemauan untuk menolong orang lain, penyuka tantangan dan punya keinginan untuk berbakti mengabdi untuk kemanusiaan, profesi perawat mungkin akan cocok ^-^
Semoga bermanfaat dan selamat berjuang ya!