A. Pasien Terkontaminasi (+) COVID-19
1. Tanpa Gejala
- Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah)
- Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari)
- Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari
- Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP
- Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis
2. Gejala Ringan
- Ditangani oleh FKTP, contohnya Puskesmas, sebagai pasien rawat jalan
- Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke
- rumah)
- Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari)
- Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU
- Hidroksiklorokuin,1x 400 mg (untuk 5 hari)
- Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari)
- Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).\ Bila diperlukan dapat diberikan Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan), 2 x 600mg (untuk 5 hari)
- Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis
3. Gejala Sedang
- Rujuk ke Rumah Sakit/ Rumah Sakit Darurat, seperti Wisma Atlet
- Isolasi di Rumah Sakit/ Rumah Sakit Darurat, seperti Wisma Atlet selama 14 hari
- Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan
- Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) ATAU Hidroksiklorokuin dosis 1x 400 mg (untuk 5 hari)
- Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari)
- Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan) loading dose 2x 1600 mg hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5)
- Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)
4. Gejala Berat
- Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan
- Diberikan obat-obatan rejimen COVID-19 :
- Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg perhari (hari ke 1-3) dilanjutkan 2 x
250 mg (hari ke 4-10) ATAU Hidroksiklorokuin dosis 1x 400 mg
(untuk 5 hari) - Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari)
- Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg ATAU Favipiravir (Avigan) loading
dose 2x 1600 mg hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600mg (hari ke 2-5)
- Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg perhari (hari ke 1-3) dilanjutkan 2 x
- Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan
- Diberikan obat suportif lainnya
- Pengobatan komorbid yang ada
- Monitor yang ketat agar tidak jatuh ke gagal napas yang memerlukan
ventilator mekanik
Keterangan :
- Untuk anak dosis harap disesuaikan
- Vitamin C diberikan dengan dosis tertinggi sesuai dengan ketersediaan
di Faskes - Bila tidak tersedia Oseltamivir maupun Favipiravir (Avigan), maka
sebagai pilihan dapat diberikan (Lopinavir + Ritonavir) ATAU Remdisivir - Favipiravir (Avigan) tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau yang
merencanakan kehamilan - Pemberian Azitromisin dan Klorokuin fosfat pada beberapa kasus dapat
menyebabkan QT interval yang memanjang - Untuk gejala ringan, bila terdapat komorbid terutama yang terkait
jantung sebaiknya pasien dirawat
B. Pasien Belum / Tidak Terkonfirmasi
Termasuk pasien dengan hasil rapid test serologi negatif / Orang Tanpa Gejala / Orang Dalam Pemantauan / Pasien Dalam Pengawasan.
1. Tanpa Gejala
- Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Beri edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke rumah)
- Vitamin C, 3 x 1 tablet
2. Gejala Ringan
- Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP, contohnya Puskesmas
- Pemeriksaan yang disarankan terdiri dari hematologi rutin, hitung
jenis leukosit, dan laju endap darah - Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
- Vitamin C, 3 x 1 tablet, serta obat-obat simtomatis
3. Gejala Sedang- Berat
- Pemeriksaan Hematologi lengkap di FKTP, contohnya Puskesmas
- Pemeriksaan foto toraks
- Rujuk ke Rumah Sakit Rujukan
- Pikirkan kemungkinan diagnosis lain
Jakarta, 03 April 2020
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
- DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR
- DR. Dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K)