Definisi
Ansietas adalah kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
Baca Juga: Daftar Lengkap Diagnosis Keperawatan sesuai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Penyebab
Kondisi ansietas dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
- Krisis situasional
- Kebutuhan tidak terpenuhi
- Krisis maturasional
- Ancaman terhadap konsep diri
- Ancaman terhadap kematian
- Kekhawatiran mengalami kegagalan
- Disfungsi fungsi keluarga
- Hubungan orang tua anak tidak memuaskan
- Faktor keturunan (temperamen, mudah teragitasi sejak lahir)
- Penyalahgunaan zat
- Terpapar bahaya lingkungan (semisal toksin, polutan dan lain-lain)
- Kurang terpapar informasi
Gejala dan Tanda Mayor
1. Subjektif
- Merasa bingung
- Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
- Sulit berkomunikasi
2. Objektif
- Tampak gelisah
- Tampak tegang
- Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
1. Subjektif
- Mengeluh pusing
- Anoreksia
- Palpitasi
- Merasa tidak berdaya
2. Objektif
- Frekuensi nafas meningkat
- Frekuensi nadi meningkat
- Diaforesis
- Tremor
- Muka tampak pucat
- Suara bergetar
- Kontak mata buruk
- Sering berkemih
- Berorientasi pada masa lalu
Kondisi Klinis Terkait
- Penyakit kronis progresif (semisal kanker, penyakit autoimun)
- Penyakit akut
- Hospitalisasi
- Rencana operasi
- Kondisi diagnosis penyakit belum jelas
- Penyakit neurologis
- Tahap tumbuh kembang
Tujuan & Hasil yang Diharapkan
Setelah dilakukan perawatan :
- Klien mampu menggambarkan kecemasan pola kopingnya sendiri
- Klien menunjukan peningkatan konsentrasi dan ketepatan fikiran
- Klien menunjukan kemampuan untuk meyakinkan diri sendiri
- Klien dapat mempertahankan tingkat fungsi peran yang diinginkan beserta pemecahan masalahnya
- Klien dapat mengidentifikasi dan mengemukakan pemicu kecemasan, konflik dan ancaman
- Klien menunjukan kembalinya keterampilan dasar dalam pemecahan masalah
- Klien menunjukan peningkatan fokus fikiran
- Klien memiliki postur, ekspresi wajah, gerakan dan tingkat aktivitas yang mencerminkan penurunan tekanan stres atau cemas
- Klien menunjukan pengendalian diri terhadap kecemasan
Intervensi Asuhan Keperawatan
Intervensi | Rasional |
---|---|
Pantau perubahan tanda-tanda vital dan kondisi yang menunjukan peningkatan kecemasan klien. | Perubahan tanda-tanda vital dapat digunakan sebagai indikator terjadinya ansietas pada klien. |
Berikan informasi serta bimbingan antisipasi tentang segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang. | Mempersiapkan klien menghadapi segala kemungkinan, krisi perkembangan dan /atau situasional. |
Ajarkan teknik relaksasi diri dan pengendalian perasaan engatif atas segala hal yang dirasakan klien. | Teknik menenangkan diri dapat digunakan untuk meredakan kecemasan pada klien yang mengalami distress akut. |
Instruksikan untuk melaporkan timbulnya gejala-gejala kecemasan yang muncul yang tidak dapat lagi dkontrol. | Membantu memudahkan penyediaan layanan kesehatan untuk menganalisis kondisi yang dialami klien. |
Tingkatkan koping individu klien. | Membantu klien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor, perubahan atau ancaman yang menghambar pemenuhan tuntutan dan peran hidup. |
Berikan dukungan emosi selama stres. | Memberikan dukungan emosi untuk menenangkan klien dan menciptakan penerimaan serta bantuan dukungan selama masa stres. |
Kolaborasi pemberian obat jenis anti depresan apabila klien benar-benar tidak mampu mengendalikan dirinya. | Agen farmakologi dapat digunakan sebagai salah satu pilihan untuk meredakan kecemasan pada klien. |
Referensi dan Sumber Bacaan
- PPNI (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
- Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Msn, R. N., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M., & Zanotti, M. (2019). Nursing Diagnosis Handbook E-Book: An Evidence-Based Guide to Planning Care. Mosby.
- Carpenito-Moyet, L. J. (2006). Handbook of nursing diagnosis. Lippincott Williams & Wilkins.